Di suatu pagi yang cerah, terlihat sekumpulan anak sekolah di dalam kelas. Nampak baju mereka serba transparan dengan rapi dan berdasi kupu hidup di hari Senin, tanda akan upacara bendera. Semua anak di kelas itu pun bergegas keluar kelas untuk segera turun tangga menuju lantai satu. Mereka berlarian dengan semangat hingga ada salah satu anak yang terjatuh dari lantai 4 di gedung berlantai 3 itu. Banyak anak lain yang tidak menghiraukan anak yang terjatuh itu dan terus berlari ke selatan dari areal gedung menuju lapangan upacara yang berada di sebelah barat gedung.
Gedung yang mereka tempati saat ini sangatlah megah dan mewah, jumlah kursinya ada 25. Fasilitas tiap kelasnya banyak dan beragam macamnya. Wifi gratis berkecepatan 20MB/s di tiap kelasnya, TV 30” di tiap bangku siswa, dan stop kontak di setiap kursi. AC di dalam kelas sekolahan ini berjumlah 3 buah dan 2 LCD serta 3 Komputer + seperangkat sound system melengkapi kemewahan di tiap kelasnya. Papan tulis yang bisa menulis dan menghapus sendiri menambah rasa nyaman belajar di sekolah ini.
Sekolah ini memang hanya memiliki satu gedung yang berlantai 3 dengan 48 ruang kelas. Ruang guru pun berada di bawah gedung itu, tepatnya 20 meter di dalam tanah. Luas sekolah ini hanyalah kecil, tak lebih luas dari lapangan tenis. Tetapi semua warga sekolah ini sangat bangga bisa berada di sekolah ini tanpa harus membayar SPP, malah di bayar Rp1.500.000,00 tiap bulannya oleh pihak sekolah. Aturan ini telah dimulai dan dilaksanakan dari tahun 2012 sampai saat ini.
Jumlah siswa seluruhnya tidaklah banyak, hanya ada 75 siswa putra dan 21 siswa putri, sehingga tiap kelasnya hanya dihuni oleh 2 orang saja. Semua siswa disini sangatlah tertib dan taat peraturan sekolah baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Setiap siswa di sekolah ini diwajibkan untuk tidak masuk selama 6 hari dalam seminggu. Dan dapat ditebak, semua siswanya akan merasa senang dengan aturan ini.
By : Aditya Nur Khoiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar